Keraton Surakarta
Keraton Kasunanan disebut juga Keraton Surakarta Hadiningrat,
dibangun oleh Raja Paku Boewono ke-2 pada tahun 1745 Masehi, sebelumnya
ibukota keraton berada di kartosura yang berjarak lebih kurang 12 km
barat kota Solo.
Istana ini mempunyai arsitektur tradisional Jawa dengan menara yang
terkenal yang disebut 'panggung Songgo Buwono'. Selain itu, terdapat
lingkungan pendukung sperti pintu Gladag dan Pamurakan, dua alun-alun di
utara dan selatan komplek keraton, serta masjid Agung dan pasar Klewer.
Di dalam istana terdapat galeri seni dan museum yang menyimpan bermacam
koleksi, seperti kereta kencana, pusaka kerajaan, senjata tradisional,
wayang kulit, patung antik dan artefak berharga serta beragam karya seni
lainnya.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara,
Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks
Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton,
Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan dan Kemandungan
Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul.
Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding
pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal
sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah
dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima
ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter.
Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan
Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks Sitihinggil
dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini. Kompleks ini
memiliki bangunan utama diantaranya adalah Sasana Sewaka, nDalem Ageng
Prabasuyasa, Sasana Handrawina, dan Panggung Sangga Buwana menara tempat
bertemunya Raja dengan Ratu Kidul(Penguasa laut selatan).
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta (Jogja) atau sering disebut dengan Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Indonesia. Karena tempatnya berada di tengah-tengah Jogja, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung
Merapi dan Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya.
Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua
kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika kerajaan hindu-budha
berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak,
lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan
oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan
oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih
menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.
Dalam perkembangannya, Keraton Jogja banyak mengalami masa pasang surut
kepemimpinan dan terjadi perpecahan. Yang paling terkenal adalah
perjanjian Giyanti pada tahun 1755, dimana kerajaan dibagi menjadi 2
(dua) yaitu wilayah timur yang sekarang menjadi Keraton Surakarta dan wilayah barat yang disebut dengan Keraton Jogjakarta. Namun,
Keraton Jogja juga banyak menyimpan sejarah yang tak bisa dilupakan
begitu saja oleh bangsa Indonesia, termasuk dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar